One of my email for you babe,,, :))
Sunday, 21st April 2013
Kalau kepahlawanan Kartini karena menulis surat, maka aku
akan menulis surat juga, bukan untuk jadi pahlawan! apalagi jadi Kartini!
jauhhhhh
Tapi… untuk mencari
dan menyakinkan lagi siapa pahlawan sesungguhnya.
Baiklah dimulai saja, surat untuk pahlawan…
Assalamualaikum Warrohmatullohi
Wabarokatuh
Semoga
Allah SWT senantiasa menjaga kemuliaan yang berdiam di jiwamu. Pertama kali
mengenalmu, aku langsung tahu kau adalah pribadi yang baik. Semua simbol dan
aksesoris dari kata baik melekat di dirimu. Kau juga pribadi yang menarik,
karena semua atribusi baik itu bukan hanya aksesoris semata tapi memancar dari
lakumu. Kesimpulannya kau adalah orang baik.
Bisa
jadi magnet kebaikanmu itulah yang menarikku ke kutubmu. Dua kutub yang berbeda
akan saling tarik menarik begitulah hukum alamnya. Dan kita pun menjadi sahabat
berbagi. Dan kita pun menjalani hari. Sampai ada magnet lain yang menarik kita
ke kutub-Nya. Ya kita berdua bukan hanya kau dan bukan hanya aku, kita berdua
sama-sama tertarik ke sebuah kutub yang sangat kuat daya tariknya. Sehingga
kutub-kutub kita yang saling bertempelan pun terlepaslah.
Dan
disinilah jiwamu yang mulia itu mengambil alih sebuah peran besar, pekerjaan
besar yang hanya bisa ditempuh oleh orang yang berjiwa besar. Karena menurut
logika umum, ini adalah sebuah kegilaan yang sangat tidak rasional. Kau
melakukan sebuah pekerjaan menyatukan kembali kutub-kutub kita yang sudah
saling tarik-menarik dari awalnya tapi sekaligus juga tetap menempel pada
kutub-Nya.
Kaulah
pahlawan itu, yang melakukan pekerjaan besar disaat semua orang disekitar
berkata itu tidak mungkin dilakukan. Kaulah pahlawan itu, yang tidak pernah
mengatakan “belum siap” untuk melakukan langkah kepahlawananmu. Kaulah pahlawan
itu yang membuktikan kata dengan tindakan keberanian, tanpa keraguan dan penuh
keyakinan yang hanya dimiliki oleh jiwa seorang pahlawan. Hingga kelak disuatu waktu orang-orang itu
pun mengakui langkah kepahlawananmu.
Karena
kau tidak pernah berhenti melakukan tindakan-tindakan kepahlawananmu, bisa jadi
suratku akan terus terkirim padamu. Ku akan terus jadi pena yang menuliskan
serial kepahlawananmu.
Akhirnya aku
temukan siapa sebenarnya pahlawan yang sesungguhnya dan bukan hanya yang mengaku-ngaku
sebagai pahlawan tetapi kesiangan. (^_^’)
Wassalamualaikum
Warohmatullohi Wabarokatuh
Dariku
Pengagum jiwa kepahlawananmu ^_^
Ditulis taggal 21 April 2013, sedang
mengenang kembali saat-saat ada ikhwan sholeh yang memintaku ke ayahku, padahal
kita masih sama-sama kuliah… kira-kira si ikhwan ngomong apa ya ke ayahku ko
ayahku bisa mengijinkannya menikahiku padahal… orang-orang lain akan
berpendapat belum siap.
Gitu aja ko repot, tanyakan saja
pada suamiku, dia kan ikhwan itu,,, hehe,,, (^_^’)
Seandainya langkah-langkah besar
kepahlawannanmu kutuliskan berseri, pasti serialnya tidak akan pernah berhenti.
Karena kau selalu melakukan pekerjaan-pekerjaan besar yang hanya bisa dilakukan
oleh orang yang mempunyai jiwa pahlawan. :))
Bagi yang berharap Kartini akan
menginspirasi, ya, Kartini memang sangat menginspirasi.