Saturday, 20th April 2013
Ini sekolahku…
Ini juga…
Yang ini juga…
Meskipun angel dan sudut yang diperlihatkan berbeda, untuk
semua gambar diatas aku bisa mengatakan kata yang sama, Ini sekolahku…
Dalam teori media itu disebut framing,
realita yang terlalu luas diperkecil dalam sebuah frame agar lebih mudah dipahami oleh audience.
Bisa dimengerti, karena akan sulit mengcapture seluruh bagian dari realita “sekolahku” kedalam satu gambar
yang bisa diperlihatkan sekaligus.
Oleh karenanya ketika hanya diperlihatkan bagian halaman dan
dibilang ini sekolahku, itu benar. Jika diperlihatkan bagian depan gedung dan
dikatakan “ini sekolahku”, itu juga benar. Apabila diperlihatkan kelas-kelas yang ada di sekolah kemudian
diceritakan sebagai “ini sekolahku” itu pun benar.
Karena semua bagian itu adalah bagian dari sekolah, kalau
dalam Bahasa Indonesia itu biasa disebut dengan majas pars pro toto,
menyebutkan sebagian untuk mewakili bagian yang lebih global. (Mba Arin, aku
mendengarkan pelajaranmu ^_^’).
Masalahnya adalah motif dari fotografer yang mencoba
menyuguhkan realita sekolah itu. Dalam teori media biasa disebut dengan agenda setting. Yakni realita seperti
apa yang diinginkan oleh penyampai pesan, yang diinginkan tertangkap oleh
penerima pesan dan terkonstruk sebagai realita yang sesungguhnya dalam benak si
penerima pesan.
Permasalahan lainnya adalah pada proses komunikasi itu
sendiri. Sangat dimungkinkan terjadinya bias atau distorsi. Yang bisa
disebabkan karena beberapa faktor, diantaranya terhentinya proses komunikasi
sebelum sang fotografer berhasil menampilkan keseluruhan gambar. Sehingga
realita “sekolah” belum sepenuhnya tersampaikan. Biasanya sih karena kendala
teknis, seperti kerusakan kamera (alat atau media) atau juga kendala lainnya.
Jikalau sang fotografer ingin menyampaikan pesan bahwa ini
adalah sekolah berkualitas bagus, gambar yang disajikan tidak cukup hanya
menampilkan bangunan fisiknya saja. Melainnya juga kegiatan dan aktifitas
didalamnya yang menunjukkan sisi kualitasnya.
Dalam contoh kasus penyajian foto-foto diatas yang
terpenggal-penggal dan belum utuh, akan
sangat dimengerti jika belum bisa dipahami secara menyeluruh karena ada bagian
yang tidak tersampaikan maka akan muncul juga banyak tanda tanya… maksudnya apa
ya?????????
Sedang mempertimbangkan untuk menanyakan langsung ke penjepret gambar-gambar tersebut diatas, tetapi masalahnya siapa fotografernya? gambar-gambar tersebut kudapatkan dari berbagai tempat, ada yang di kamera level 2, ada yang di komputer TU gedung selatan, ada yang dari komputer MRC.
.......................................................................................................................