Kita
adalah apa yang kita pikirkan. Ya, pikiran kita turut membentuk siapa diri
kita. Karenanya pastikan bahwa yang kita pikirkan adalah hal yang baik-baik,
dari pikiran yang baik ini akan keluar perkataan yang baik dan perbuatan yang
baik. Sebagaimana ceret pasti mengeluarkan apa yang ada di dalamnya, ceret
berisi madu apabila dituang akan keluar madu begitupun ceret berisi air kotoran
maka yang air kotoran pulalah yang keluar ketika dituang. Itu sudah bisa
dilogika, tidak akan mungkin pernah menjadi sebaliknya.
Sebagaimana
firman Allah SWT, dalam QS Al Hujurrat: 12, tentang perintah untuk senantiasa
berprasangka baik, “Wahai orang-orang yang
beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu
dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada
diantara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada diantara kamu
yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik.
Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah Maha Penerima Tobat, Maha
Penyayang.” (QS Al-Hujurat ayat 12).
Prasangka itu lahir di pikiran kita, dan betapa pentingnya
untuk selalu mempunyai pikiran yang baik agar terhindar dari dosa prasangka.
Memang kita tidak dihukumi selama itu masih dalam pikiran kita, akan tetapi
seperti yang sudah dijelaskan diawal bahwa apa yang ada dipikiran kita akan
menjelma menjadi perkataan dan perbuatan. Oleh karena itu menjaga pikiran kita
untuk selalu berprasangka baik terhadap apapun yang kita alami sangat penting,
agar kebaikan pulalah yang akan kabul menjadi nyata.
Berikut adalah lima tips agar kita selalu bisa
mengkondisikan pikiran kita untuk selalu berbaik sangka, baik terhadap orang
lain, terhadap peristiwa yang kita alami, terhadap sesuatu yang kita dengar dan
kita lihat atau terhadap apapun di dunia ini.
Pertama,
adalah percaya. Memberikan kepercayaan kepada orang lain adalah salah satu cara
kita memupuk prasangka baik terhadapnya. Pun demikian dengan peristiwa yang
kita alami, baik atau buruknya kita harus senantiasa memberikan kepercayaan
bahwa semuanya adalah yang terbaik dari Allah, sebab bisa jadi kita menyukai
sesuatu padahal itu buruk bagi kita. Bisa jadi kita membenci sesuatu padahal
sesuatu tersebut baik bagi kita. Jadi yang seharusnya kita biasakan adalah
pasrah dan percaya sepenuhnya pada ketentuan Allah atas kita.
Kedua,
adalah berhenti dari berpikir tidak baik. Hal-hal yang buruk tidak akan pernah
muncul dalam mimpi sekalipun jika kita berhenti berpikir buruk. Inti dari tips
yang kedua ini adalah berhenti dari berpikir yang tidak-tidak, berangan-angan atau
berandai-andai bahkan sampai berhalusinasi atau paranoid. Sederhananya untuk
lebih memudahkan dalam memahami tips kedua ini, dengan menjawab
pertanyaan-pertanyaan berikut, apakah dengan memikirkan hal-hal yang buruk,
hal-hal tersebut akan bisa kita atasi dan lewati dengan baik? Apakah dengan
berangan-angan yang buruk hal baik akan datang kepada kita. Jadi sudahlah,
berpikir baik saja, dan panjatkan itu sebagi doa, kita tidak akan pernah tahu
doa kita yang mana akan dikabul oleh Nya.
Ketiga,
Berdoa. Masih berhubungan tips sebelumnya, kekuatan doa itu sungguh luar biasa,
sebab yang bekerja di dalamnya adalah kuasa Allah, dimana tidak ada satu
kekuatanpun di dunia yang bisa melampaui kuasanya. Mintalah kepada Allah agar
selalu diberikan pikiran dan prasangka yang baik terhadap segala sesuatu. Tidak
ada cara yang lebih baik dan lebih elegan selain meminta kepada yang Maha
Memberi. Bisa jadi pinta kita tidak serta merta kabul seketika, namun doa yang
sudah dilangitkan akan menempati tempatnya dan akan menemui takdirnya apakah
dikabul atau digantikan denga takdir yang lebih baik sesuai kehendak Allah atas
hambaNya.
Keempat,
memilih teman yang baik dan kondusif. Terkadang pikiran kita banyak dipengaruhi
oleh lingkungan tempat kita bergaul. Teman-teman disekeliling kita turut
memberikan kontribusi yang signifikan pada cara berpikir kita. Perkataan dan
pemikiran mereka sedikit banyak turut mempengaruhi cara berpikir, berbicara dan
bertindak kita bahkan tanpa kita sadari. Tips ini bukan bermaksud untuk
memilih-milih teman, namun lebih kearah kehati-hatian agar kita tidak
terjerumus kedalam pergaulan yang tidak baik. Jika kita bergaul dengan
teman-teman yang selalu berpikir, berkata dan bertindak positif maka kita pun
akan terkondisikan demikian. Sebagaimana dijelaskan dalam HR Bukhori dan Muslim
yang menjelaskan Perumpamaan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang padai
besi. Penjual minyak wangi mungkinn akan memberimu minyak wangi darinya, dan
kalau pun tidak engkau akan tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan
pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun
tidak, engkau tetap mendapatkan bau asapnya.
Kelima, dan
yang terakhir adalah kita tidak boleh membohongi dan menipu orang lain. Dengan
mengkondisikan diri kita berlaku demikian akan membuat kita menjadi orang yang
selalu berpikir baik, karena kita tidak pernah mencoba menjahati orang lain.
Demikian
kelima tips agar kita senantiasa berhuznudzon dan tidak pernah bersuudzon. Selalu
pikirkan segala sesuatu itu baik karena kita bisa melihat kebaikan dari segala
sesuatu. Yuk selalu berpikir positif. (Imalia Din Indriasih)
Artikel ditulis 24 September 2018
Gambar diambil 25 November 2019
Hubungan isi artikel dengan gambar? Senyumin ajah...