Minggu, 28 November 2010

MASA LALU


Imam Ghazali = " Apa yang paling jauh dari kita di dunia ini ?" Murid 1 = " Negeri Cina " Murid 2 = " Bulan " Murid 3 = " Matahari " Murid 4 = " Bintang-bintang " Iman Ghazali = " Semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling benar adalah MASA LALU. Bagaimanapun kita, apapun kendaraan kita, tetap kita tidak akan dapat kembali ke masa yang lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini, hari esok dan hari-hari yang akan datang dengan kebaikan dan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama".

Sabtu, 27 November 2010

BLUE



In blue ...
My heart in blue
Seeing a blue sky above
Seeing a blue sea over there
It’s realy blue deep inside my heart
Blue and dark ...
Blue and cold...
Blue and alone...
I am in blue
Asking my self when it is become white and shiny
White and warm
and slowly become a true colour of my heart
But not this blue ...
Not anymore
Not for ever
Not because of you ...

HEART BEATING ...



Everytime my heart beating... and it’s beating up... degh...dagh...digh...dugh...dagh... Sebenarnya sebabnya diketahui tetapi terkadang tidak mau tahu, atau pura-pura tidak tahu, tak tahulah. Seem like I don’t care, and never ever wanna care. He... he... betul-betul penggambaran sempurna akan makna kelalaian... Wallohua’lam.
Everytime my heart beating... and it’s beating up... degh...dagh...digh...dugh...dagh... Sesungguhnya hati ini tahu dan mencoba memberitahu, lantas mengapa sebagian yang lain melakukan gerakan peng-ignore-an? He... he... sangat tidak masuk akal mekanisme kerja yang berlawanan dari satu kesatuan sistem komando. Sangat nyata memperlihatkan ketidakkompetenan. Wallohu’alam
Everytime my heart beating... and it’s beating up... degh...dagh...digh...dugh...dagh... tangan dengarkanlah! tangan patuhilah! mata dengarkanlah! mata pauthilah! angan dengarkanlah! angan patuhilah! asa dengarkanlah! asa patuhilah! It’s the sign, it’s an alarm. Why don’t you ... how pity you are... how pity i am. That’s the prove of unstability. Wallohu’alam.
Everytime my heart beating... and it’s beating up... degh...dagh...digh...dugh...dagh... Tizzy, I bet it is, it’s also an alarm hunny, why dont’ you aware? Don’t you realize how clear it is? Why you still stay in that area? Unconsciousness? Wake up! Wake up hunnny, face your reality. “Hiduplah dengan jiwa dan logika untuk sekarang ini. Masa lalu tak akan kembali. Masa yang akan datang adalah mimpi. Cinta adalah hari ini, saat ini, detik ini. Cinta adalah masa yang kita jalani sekarang ini. Cinta bukan rasa takut dan pasungan kebodohan masa lalu. Cinta bukan Impian Tak memBumi masa yang akan datang. Cinta adalah saat ini…Ya, cinta adalah sekarang ini dan detik ini”
Everytime my heart beating... and it’s beating up... degh...dagh...digh...dugh...dagh... Istafti qalbak, al-birr mâ ithma’anna ilayhi al-nafs wa athma’anna ilayhi al-qalb wa al-ismu mâ hâka fi al-nafs wa taraddad fi al-shudûr. [H.R. Ahmad dan al-Dârimî] Mintalah fatwa pada hatimu, kebaikan adalah sesuatu yang membuat hatimu tenang dan keburukan adalah sesuatu yang membuat hatimu gelisah.
Thanks Alloh I’m so reliefing...

Jumat, 26 November 2010

KUCINGKU MALANG



Karya: Inaz Avrilliana
siswi kelas 2 Al Hazen Sd Al Irsyad 1 Purwokerto

Kucingku . . .
kau sangat lucu
bulunya hitam putih
kau kubuatkan kandang
tubuhmu besar

Kucingku . . .
kali ini kau hilang
kucingku sayang
kucingku malang

GUNUNG


Karya: Amanda Khoirunnisa P
siswi kelas 2 Al Hazen SD Al Irsyad 1 Purwokerto

Gunung kau tinggi menjulang
kau indah sekali
sejuk hawanya
banyak yang ingin mendakimu
pepohonan yang rimbun
banyak penghunimu
ada harimau, monyet, beruang dan lain-lain
ini semua ciptaan Alloh yang Maha Kuasa

HUJAN


Karya : Ghishella Sharla Martiza Revikansyah
siswi kelas 2 Al Hazen SD Al Irsyad 1 Purwokerto

Oh... hujan
suara merdu bagai alunan musik
hujan, kau rahmat bagi semua makhluk
kami bisa menikmati air segar
kau turun dari langit nan mendung

Namun aku takut airmu meluap
tapi kutahu banjir bukan karenamu
ulah manusia mengundang bencana
hingga air hujanmu membanjiri

Oh... hujan
karenamulah bumiku subur kembali
kau dirindukan saat di musim kering
hingga manusia bersorak gembira
kau datang karena karunia Illahi

Kamis, 25 November 2010

Piala


Karya: Zenial Istighfarin
Siswi Kelas 2 Al Hazen Sd Al Irsyad 01 Purwokerto 2010/2011

Piala . . .
Kau adalah lambang suatu prestasi
Di tubuhmu . . .
Kau ukir nama orang yang berprestasi

Piala . . .
maukah engkau ukir namaku?
Akan kubuktikan itu

Aku harus berprestasi
Aku tentu bisa
Aku pasti bisa

MENIKMATI KRITIK DAN CELAAN


(yang ni dari bundelnya AA Gym, my chosen kultum for the meeting today, moga manfaat)

Kejernihan dan kekotoran hati seseorang akan tampak jelas tatkala dirinya ditimpa kritik, celaan, atau penghinaan orang lain. Bagi orang yang lemah akal dan imannya, niscaya akan mudah goyah dan resah. Ia akan sibuk menganiaya diri sendiri dengan memboroskan waktu untuk memikirkan kemungkinan melakukan pembalasan. Mungkin dengan cara-cara mengorek-ngorek pula aib lawannya tersebut atau mencari dalih-dalih untuk membela diri, yang ternyata ujung dari perbuatannya tersebut hanya akan membuat dirinya semakin tenggelam dalam kesengsaraan batin dan kegelisahan.

Persis seperti orang yang sedang duduk di sebuah kursi sementara di bawahnya ada seekor ular berbisa yang siap mematuk kakinya. Tiba-tiba datang beberapa orang yang memberitahukan bahaya yang mengancam dirinya itu. Yang seorang menyampaikannya dengan cara halus, sedangkan yang lainnya dengan cara kasar. Namun, apa yang terjadi? Setelah ia mendengar pemberitahuan itu, diambilnya sebuah pemukul, lalu dipukulkannya, bukan kepada ular namun kepada orang-orang yang memberitahukan adanya bahaya tersebut.

Lain halnya dengan orang yang memiliki kejernihan hati dan ketinggian akhlak. Ketika datang badai kritik, celaan, serta penghinaan seberat atau sedahsyat apapun, dia tetap tegar, tak goyah sedikit pun. Malah ia justru dapat menikmati karena yakin betul bahwa semua musibah yang menimpanya tersebut semata-mata terjadi dengan seijin Allah Azza wa Jalla.

Allah tahu persis segala aib dan cela hamba-Nya dan Dia berkenan memberitahunya dengan cara apa saja dan melalui apa saja yang dikehendaki-Nya. Terkadang terbentuk nasehat yang halus, adakalanya lewat obrolan dan guyonan seorang teman, bahkan tak jarang berupa cacian teramat pedas dan menyakitkan. Ia pun bisa muncul melalui lisan seorang guru, ulama, orang tua, sahabat, adik, musuh, atau siapa saja. Terserah Allah.

Jadi, kenapa kita harus merepotkan diri membalas orang-orang yang menjadi jalan keuntungan bagi kita? Padahal seharusnya kita bersyukur dengan sebesar-besar syukur karena tanpa kita bayar atau kita gaji mereka sudi meluangkan waktu memberitahu segala kejelekkan dan aib yang mengancam amal-amal shaleh kita di akhirat kelak.

Karenanya, jangan aneh jika kita saksikan orang-orang mulia dan ulama yang shaleh ketika dihina dan dicaci, sama sekali tidak menunjukkan perasaan sakit hati dan keresahan. Sebaliknya, mereka malahan bersikap penuh dengan kemuliaan, memaafkan dan bahkan mengirimkan hadiah sebagai tanda terima kasih atas pemberitahuan ihwal aib yang justru tidak sempat terlihat oleh dirinya sendiri, tetapi dengan penuh kesungguhan telah disampaikan oleh orang-orang yang tidak menyukainya.

Sahabat, bagi kita yang berlumur dosa ini, haruslah senantiasa waspada terhadap pemberitahuan dari Allah yang setiap saat bisa datang dengan berbagai bentuk.

Ketahuilah, ada tiga bentuk sikap orang yang menyampaikan kritik. Pertama, kritiknya benar dan caranya pun benar. Kedua, kritiknya benar, tetapi caranya menyakitkan. Dan ketiga, kritiknya tidak benar dan caranya pun menyakitkan.

Bentuk kritik yang manapun datang kepada kita, semuanya menguntungkan. Sama sekali tidak menjatuhkan kemuliaan kita dihadapan siapapun, sekiranya sikap kita dalam menghadapinya penuh dengan kemuliaan sesuai dengan ketentuan Allah SWT. Karena, sesungguhnya kemuliaan dan keridhaan-Nyalah yang menjadi penentu itu.

Allah SWT berfirman, "Dan janganlah engkau berduka cita karena perkataan mereka. Sesungguhnya kekuatan itu bagi Allah semuanya. Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. Yunus [10] : 65)

Ingatlah, walaupun bergabung jin dan manusia menghina kita, kalau Allah menghendaki kemuliaan kepada diri kita, maka tidak akan membuat diri kita menjadi jatuh ke lembah kehinaan. Apalah artinya kekuatan sang mahluk dibandingkan Khalik-nya? Manusia memang sering lupa bahwa qudrah dan iradah Allah itu berada di atas segalanya. Sehingga menjadi sombong dan takabur, seakan-akan dunia dan isinya ini berada dalam genggaman tangannya. Naudzubillaah!!!

Padahal, Allah Azza wa Jalla telah berfirman, "Katakanlah, Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan. Engkau berikan kerajaan kepada orang Kau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Kau kehendaki. Engkau muliakan yang Kau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Kau Kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu." (QS. Ali ‘Imran [3] : 26)***

Selasa, 23 November 2010

Taman Indah Berjuta Warna

Karya : Gavin Syifa
kelas 2 Al Hazen SD Al Irsyad 1 Purwokerto 2010/2011


Taman ini ...
indah sekali
pelangi silang menyilang dilangit
berjuta warnanya
bebungaan yang melambai riang
berjuta warnanya


Taman ini ...
indah sekali
sungai berjuta rasa
mengalir dibawahnya
istana mutiara
memantulkan sejuta kilau ke segala penjuru

Taman ini ...
indah sekali
tidak ada waktu
tidak ada jarak
semuanya penuh tawa

Kamis, 18 November 2010

LA TAHZAN,,,


(Hari ini dapat kiriman tausiyah dari Norma Keisya Avicenna, suka, makanya kuposting di blog, moga manfaat.)

Karena kesedihan itu indah, manakala kita mampu menyikapi lapis demi lapis hikmah yang tersembunyi didalamnya. Meski demikian kita harus berjuang untuk mendapatkan keindahan di balik setiap kesedihan. Meski kita harus berjuang untuk mengalahkan fikiran negatif dan sempitnya akal dan nafsu kita yang sering kali membujuk kita untuk lunglai, lalu terpuruk dalam kesedihan.

Kesedihan itu indah, karena Allah Swt Maha dalam setiap kehendak-Nya.....

“Hiduplah dengan jiwa dan logika untuk sekarang ini. Masa lalu tak akan kembali. Masa yang akan datang adalah mimpi. Cinta adalah hari ini, saat ini, detik ini. Cinta adalah masa yang kita jalani sekarang ini. Cinta bukan rasa takut dan pasungan kebodohan masa lalu. Cinta bukan Impian Tak memBumi masa yang akan datang. Cinta adalah saat ini…Ya, cinta adalah sekarang ini dan detik ini”

Dan inilah bukti cinta Allah kepada setiap makhluk-Nya untuk menguji seberapa besar kadar kecintaan kita kepada-Nya!!

So, HAPUS AIR MATAMU dan ganti dengan SENYUM PENUH HARAPAN!!!

Kamis, 11 November 2010

JUST MY CUP OF TEA

Cruel... Siapa yang kejam ke siapa? Atau apanya yang kejam? Cruel Intentions or cruel destiny? Atau jangan-jangan cruel prejudice? Emang aneh ya, satu kata tanpa penjelasan bisa menimbulkan berbagai kemungkinan maknanya. Pun sebaliknya, berbagai penjelasan yang panjangnya sepanjang lebarnya dan lebarnya selebar panjangnya (terdengar seperti bujur sangkar, tetapi a very huge square), belum tentu bisa merepresentasikan satu makna. Semakin membuktikan keterbatasan kita sebagai manusia. Apa sih yang bisa kita pakai untuk merepresentasikan diri kita? Pikiran kita? Kemauan kita? Perasaan kita? Mungkin itu sebabnya ada kata “klarifikasi” yang merupakan konsep pelurusan dari komunikasi yang bermasalah. Atau entah barangkali juga ada makna lain yang lebih dalam yang melekat pada kata klarifikasi tersebut sampai-sampai agama kita pun menisbatkannya sebagai hal yang ada dalam bermuamalah, “tabayun”. One for a note, tabayun digunakan untuk komunikasi yang bermasalah, akankah sama halnya dengan masalahnya justru muncul kalau berkomunikasi? Wallahu’alam. Sebagai pihak yang tidak berkompeten dengan kata-kata, paling mudah menggunakan kata-kata seperti mungkin, mungkin saja, bisa saja, could be, might be, probably, and soon untuk menebak sedekat mungkin makna kata dari si pemilik kata-kata.

Ternyata seru juga membicarakan topik kata-kata, mungkin ini pulalah yang mengispirasikan sebuah production house untuk memproduseri sebuah kuis “katakan katamu”. Indeed, si “kata” ini bisa di”mainkan”. Sebagaimana dengan kata Cruel... membaca kata ini kok jadi teringat pada film holywood yang masuk nominasi box office bahkan sampai dibuat sekuelnya, yang pertama karakter dari film 1001 Dalmatian, Cruela De Vile, dan satunya lagi Cruel Intentions yang dibintangi oleh Sarah Michelle Gellar. Sayang tidak ada di content listnya thehack3r.com apalagi indowebster, ups jadi ketahuan movie freaker. Hampir-hampir jemari tangan ini tak sanggup ditahan untuk tidak menuliskan sesuatu sebagai komentar atas kata yang terlontar. Atau memang itu maksud dari si empunya kata-kata? just a prediction not for certainly.

Sebelum dilanjutkan “this very me”nya, seperti yang tercantum pada judul, tulisan ini hanya tulisan sambil lalu, sama sekali bukan tulisan yang penting apalagi membahas hal yang penting, sama sekali bukan. Penulis tidak merasa sebagai orang penting, yang harus dipentingkan, hanya saja memang gaya bahasanya dibuat serius, hanya ingin berganti suasana saja, gaya bertutur yang biasa digunakan memang lebih bersifat informal. Tetapi tetap apapun kemasannya yang lebih penting adalah esensinya. Esensi dari tulisan ini adalah “NOTHING”, sama sekali tidak mempunyai esensi apalagi intensi jangan lagi berpikir cruel intensi. Jadi mana yang lebih yang lebih anda sukai? Esensi tulisan yang penting dengan gaya bertutur yang tidak serius atau esensi yang sama sekali tidak penting akan tetapi dikemas dalam cara yang serius? It’s on your hand. Atau type ketiga membahas hal tidak penting dengan cara yang tidak serius? Tidak usah dibahas, tidak penting! Akan tetapi penting bagi penulis untuk menuliskan ini, meski hanya sekedar untuk menulis. Itu yang penting.

Selain makna kata, apa yang dimaksud dengan sebuah kata, harus diperhatikan juga sebab atau alasan munculnya kata tersebut, yang tahu maksud pastinya hanya si pelontar kata tentunya. Baiklah kalau begitu, sampai disini tidak ada yang bisa dilakukan selain menanyakannya pada si pelontar kata. Skip this step, i wont do that, however. Jadi premis yang bisa ditarik adalah pertama bahwa kata-kata itu mengandung makna, kedua bahwa kata dilontarkan mempunyai maksud, ketiga maksud si pelontar kata bisa jadi berbeda ditangkap maksudnya oleh orang lain yang membacanya (dalam konteks ini karena kata-kata itu berupa tulisan), keempat sebaiknya jika kata-kata tersebut ditujukan kepada seseorang hendaknya disertai penjelasan agar jernih sejernih air telaga dan terang seterang sinar matahari siang yang tidak tertutup awan. sebelum dilanjut ke pembahasan tidak penting berikutnya, pengutaraan pikiran dengan bingkai penguraian logika ini terlihat bersungguh-sungguh menjelaskan suatu perihal oleh karenanya meskipun ini tulisan asal menuliskan saja akan terlihat seperti betulan. Itu pendapat pribadi, sebagai persona yang berbeda sangat sah apabila berbeda pandanganya, tafadholu. Kepalanya saja berbeda, tidak ada yang mengharuskan isinya harus sama, kaidah ini berlaku general untuk semuanya dari awal tulisan sampai akhir, maupun tulisan berikutnya, jikalau ada.

Meningkat kepembahasan berikutnya, sebelumnya disinggung kaidah mengenai bagaimana sebaiknya kata-kata yang terlontar itu sebaiknya tidak menimbulkan ambiguitas dan salah tafsir apalagi kegelisahan karena salah memaknainya. Dan telah disinggung pula sebelumnya jalan keluarnya adalah dengan klarifikasi yang artinya berkomunikasi, hal ini akan kontradiktif karena jalan keluarnya justru adalah sumber masalahnya. Jadi yang seharusnya menjadi jalan keluar untuk meluruskan kesalahan komunikasi justru akan menimbulkan masalah, karena kesalahan berkomunikasi itu tidak akan pernah muncul jika tidak pernah ada komunikasi. Sampai disini memang makin kelihatan kalau isi tulisan ini tidak penting.

However, masih dilanjutkan ketidakpentingan dari tulisan ini. Sebenarnya penulis mengharapkan ending yang spektakuler untuk tulisan paling tidak penting ini. Tapi apa hendak dikata, namanya juga tulisan tidak penting. Ya sudah biarkan saja apa adanya. Let it be what it want to be. Que sera sera.

Written by Imalia Din Indriasih

Translate