Selasa, 15 Mei 2018

BINTANG YANG SELALU BERSUJUD




            Zidan H, demikian anak berpembawaan ceria ini biasa di panggil oleh teman-temannya, karena banyak nama Zidan di sekolahnya. Namun dibalik sikapnya yang senang bercanda ini menyimpan segudang prestasi akademis yang cukup membanggakan. Diantaranya yang paling terbaru adalah Juara harapan 1 ESSO PIBT XXII, Olimpiade IPA tingkat nasional yang diselenggarakan di UNNES Semarang, sebuah ajang yang cukup bergengsi yang gelar kejuaraannya banyak diperebutkan oleh sekolah-sekolah di seluruh Indonesia.
                  Anak pertama dari empat bersaudara putra dari pasangan Bapak Bambang Agus Setiyawan dan Ibu Imalia Din Indriasih ini tidak asing dengan dunia sains dan lomba-lomba ilmu exact, karena sedari kecil sudah terbiasa mengikuti kejuaraan semacam ini. Kejuaraan lain yang pernah disabet oleh siswa SD Al Irsyad Al Islamiyyah 01 yang sekarang ini duduk dibangku kelas 6 Al Kahfi ini diantaranya: Finalis Lomba Matematika Nasional KMNR XI di IPB Bogor tahun 2016, Finalis National Mathematics Competitions for Elementary School (MCES) di UNNES Semarang tahun 2015, Juara 3 Olympiade MIPA tingkat UPK Purwokerto utara tahun 2016,  Juara I Lomba Matematika Science Master SD tahun 2013, Juara III Lomba Matematika Tingkat Karasidenan Banyumas Kategori SD tahun 2013 penyelenggara Rita Ishola, Juara Harapan I Lomba Matematika Matemagics Kategori TK, bertempat di Pascalis Hall tahun 2011.
            Meski sudah menyabet berbagai kejuaraan di berbagai tingkat, namun tidak lantas membuat siswa yang mempunyai hobby membaca dan mengutak-atik komputer ini lantas merasa puas diri. Sulung yang bercita-cita menjadi seorang teknisi ini terus menerus mengasah kemampuannya dengan rutin belajar sehabis sholat maghrib dan terus mengikuti ajang lomba-lomba baik IPA maupun matematika yang ada. Bakat dan minat siswa berusia 12 tahun ini mendapat dukungan sepenuhnya baik dari pihak orang tua maupun pihak sekolah, sehingga untuk anak seusianya yang masih usia bermain, tetap bisa menikmati dunia anak-anaknya sekaligus menyalurkan bakat dan minatnya.

           Kedepan masih panjang jalan yang bisa ditempuh oleh Zidan, semoga mendapatkan hasil yang terbaik untuk kemajuan generasi muslim penerus masa depan. Aamiin.

Artikel Terkait:
DESAIN KELAS SEBAGAI MOOD BOOSTER DALAM PEMBELAJARAN
TANTANGAN PENDIDIKAN ISLAM MASA KINI
GERAKAN SERU! SEMUA ADALAH GURU
MENGAJARKAN ANAK BERSOSIALISASI
MOMENTUM BULAN BAHASA GIATKAN BUDAYA LITERASI SEKOLAH

TANTANGAN PENDIDIKAN ZAMAN NOW

Rabu, 09 Mei 2018

IBU



dapat kiriman, sayang kalau tidak disimpan.... 

MOMENTUM UNTUK HIJRAH MENJADI LEBIH BAIK



Pergantian tahun merupakan salah satu ukuran pergantian waktu yang tak dapat dielakkan. Waktu yang sudah bergerak tak dapat ditahan dan diundurkan lagi. Dalam waktu terkandung jejak perjalanan manusia yang akan diputar ulang kelak di hadapan pencipta waktu, allah swt.
Dan tidak terasa, bulan demi bulan telah berganti, tahun demi tahun pun berlalu. Kaum muslim kembali memasuki bulan muharram, yang menandai datangnya kembali tahun yang baru, dan kali ini memasuki tahun baru 1439 hijriyah.
Untuk itulah, pergantian tahun hijriyah ini adalah waktu yang tepat sebagai momentum bagi kita semua untuk melakukan introspeksi dan mawas diri (muhasabah) terhadap semua yang telah kita perbuat, sekaligus sebagai sarana untuk memantapkan komitmen dan tekad kita semua untuk “berhijrah menuju ke arah yang lebih baik dan bermanfaat, melalui penguatan aqidah, ibadah, akhlaq, ilmu, dan ekonomi kita.
Apabila pada tahun 1438 hijriyah kita masih sering melakukan kekurangan, marilah kita kejar kekurangan itu dengan semangat memperbaiki diri, baik dalam beribadah, beramal, bekerja, dan bermasyarakat. Marilah kita upayakan hari ini lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok lebih baik dari hari ini, agar kita beruntung.
Sebagai insan yang bersinggungan langsung dengan dunia pendidikan baik sebagai guru, tenaga kependidikan, orang tua/wali murid, siswa atau hanya pemerhati pendidikan kita bisa menjadikan momentum hijriyah ini untuk berbenah. Bisa diawali dengan memperbaiki perkspektif kita tentang pendidikan yang seideal mungkin dengan yang rasululloh teladankan sesuai dengan yang allah perintahkan. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk memajukan perkembangan budi pekerti dan intelektual seseorang. Seperti yang kita tahu, orang tua masa kini begitu antusias menyekolahkan anak-anaknya dengan harapan agar anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang unggul dan cerdas. Namun, ada satu hal yang acap kali terabaikan dalam aspek pendidikan yakni pengajaran agama. Banyak keluarga yang terkesan “melupakan” betapa pentingnya mengajarkan nilai-nilai keagamaan pada anak sejak dini. 
Padahal pendidikan agama merupakan modal dasar setiap anak untuk memahami dan mengarungi kehidupan ini.  Ungkapan bahwa “mendidik anak sedari kecil adalah ibarat mengukir di atas batu sangat tepat untuk menggambarkan pentingnya mendidik anak sedini mungkin.  Mendidik anak yang masih kecil membutuhkan kesabaran karena harus terus mengulang-ulang konsep yang hendak ditanamkan.  Namun begitu konsep tersebut sudah masuk, maka ia akan tertancap dengan kuat di sana, sulit hilang seperti ukiran di atas batu. Oleh karena itu apabila pendidikan agama dilakukan dengan baik sedari kecil, maka anak tersebut akan tumbuh menjadi manusia yang memiliki landasan karakter dan moral yang kuat.
Bagi anak, pendidikan yang tepat pada usia dini akan menjadi pondasi keberhasilannya pada masa yang akan datang.  Pendidikan agama tidak pelak lagi menjadi suatu kebutuhan bagi anak usia dini untuk membentuk kepribadian dan karakter islami.  Secerdas apapun seorang anak, tanpa memiliki pendidikan agama sebagai landasan hidupnya, maka hidupnya di dunia tidak ada nilainya. 
Untuk itu, peran lembaga pendidikan yang sangat memperhatikan pendidikan keagamaan seperti al irsyad al islamiyyah purwokerto sangatlah diperlukan oleh masyarakat untuk memberikan bekal agama yang cukup bagi generasi muda di indonesia dalam upaya  untuk membentuk kualitas sumber daya manusia indonesia yang islami, sehat, cerdas, sejahtera, berdaya saing dan berbudaya berlandaskan iman dan taqwa.
Dalam menjalankan fungsinya di bidang pendidikan, ada misi dakwah yang diemban. Dakwah merupakan tugas suci dan abadi bagi segenap umat islam. Melalui dakwah, islam dapat menyebar dan mengakar ke seluruh pelosok dunia. Melalui dakwah pula, peran islam dalam membina dan mengembangkan masyarakat menuju cita-cita ideal ajaran islam yang rahmatan lil-‘alamin dapat terwujud.
Dakwah itu sendiri sebenarnya adalah proses komunikasi. Dakwah tanpa komunikasi tidak akan mampu berjalan menuju target-target yang diinginkan, demikian komunikasi tanpa dakwah akan kehilangan nilai-nilai ilahi dalam kehidupan.
Untuk itulah, proses dakwah mestinya disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat sekitar.  Dengan demikian, bagi juru dakwah akan lebih mudah dalam menyampaikan dakwah dan pesan yang disampaikan menjadi mudah dipahami oleh sasaran dakwah. Maka dakwah tidaklah mesti harus disampaikan  dalam bentuk ceramah langsung di mimbar-mimbar, namun bisa juga  dilaksanakan melalui berbagai kegiatan positif di sekolah seperti, kegiatan pementasan seni, outdoorstudy, membuat karya tulis maupun karya rupa, semuanya bisa dimasukkan nilai-nilai keislaman sebagai bekal pendidikan agama bagi semuanya.
Kesemuanya itu berlandaskan pada satu pedoman yang senantiasa dipegang dalam hidup. Sebagai pedoman dan petunjuk kehidupan umat islam,  al-quran adalah kitab suci yang dapat dijadikan acuan dalam menjalani kehidupan pribadi, berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Karena didalam al-quran terdapat petunjuk-petunjuk dan arahan tentang berbagai cara bergaul dengan manusia, bahkan bergaul dengan alam semesta sehingga terjadi harmonisasi antara sesama makhluk allah yang hidup dimuka bumi ini. 
Bagi umat islam al-qur’an merupakan sumber hukum, rambu-rambu bagi umat manusia. Didalam al-quran terdapat banyak aturan, tuntunan,  peringatan dan teguran bagi manusia agar senantiasa berbuat kebajikan dan tidak  melakukan perbuatan tercela serta kerusakan dimuka bumi, sebab semua perbuatan yang tidak baik hanya akan mendatangkan kerugian bagi manusia sendiri, baik di dunia maupun di akhirat.
Selain itu, al-qur’an juga hadir sebagai penyejuk hati, karena di dunia ini kita kadang dihadapkan pada berbagai ujian dan cobaan. Adanya ujian dan cobaan hidup tersebut membuat hati dan jiwa manusia resah, gelisah, dan gundah gulana. Dalam kondisi yang demikian itu, manusia harus kembali kepada jalan allah, yakni kepada al-quran yang didalamnya terdapat penyejuk dan penenang keresahan jiwa.
Oleh karena itu kemampuan membaca, mempelajari, dan memahami isi kandungan al-qur’an menjadi sebuah keharusan bagi kaum muslimin yang ingin menjalankan keislamannya secara baik dan benar.
Salah satu cara yang efektif untuk menumbuhkan kecintaan terhadap al-quran adalah dengan cara mengenalkan al-qur’an kepada anak-anak kita sejak dini. Mendidik anak yang masih kecil memang membutuhkan kesabaran karena harus terus mengulang-ulang konsep yang hendak ditanamkan.  Namun begitu konsep tersebut sudah masuk, maka akan tertancap dengan kuat di sana, sulit hilang seperti ukiran di atas batu. Oleh karena itu apabila pendidikan agama dilakukan dengan baik sedari kecil, maka anak tersebut akan tumbuh menjadi manusia yang memiliki landasan karakter dan moral yang kuat.
Melalui metode belajar yang mudah, praktis dan menyenangkan terutama bagi anak- anak, tentu akan memancing minat dan menggugah semangat mereka untuk mempelajari al qur’an sebagai sumber pedoman hidup utama bagi umat islam. Hal tersebut bila dapat berjalan dengan optimal tentu cita-cita untuk membentuk generasi qur’ani yang sehat, cerdas, kuat, berkarakter dan berdaya saing berlandaskan iman dan taqwa dapat segera terwujud. Aamiin. (Imalia)



Senin, 07 Mei 2018

Belajar Empati Dari Tempat Sampah



            Pembelajaran untuk Ananda tidak hanya didapatkan dari sekolah formal saja, tidak hanya tentang materi dan kurikulum saja. Sangat mungkin mengajarkan hal-hal baik kepada putra-putri kita dari lingkungan sekitar, dari hal-hal yang kecil bahkan dari benda-benda yang keberadaannya hampir tidak terlihat dan cenderung  diremehkan.
Berasal hal-hal kecil yang dianggap kurang berarti inilah, justru banyak menumbuhkan sense of sensitifity pada diri anak-anak. Kelak sense of sensifity ini adalah bibit awal menumbuhkan rasa emphaty pada si buah hati. Dimana rasa emphaty ini dianggap penting apabila kita menginginkan putra-putri kita tumbuh dengan kepedulian sosial yang tinggi serta tidak tumbuh menjadi pribadi yang egois.
Salah satunya dengan mengajak buah hati tercinta belajar dari tempat sampah. Loh kok tempat sampah? Kenapa harus tempat sampah yang menjadi bahan pembelajaran untuk si buah hati dalam menumbuhkan emphaty?
Jangan salah tempat sampah ini sangat menarik, fungsinya sangat penting dan vital bahkan sangat diperlukan eksistensinya dimanapun dan kapan pun. Baik itu di gedung mewah, di ruangan berAC, di tempat umum terbuka, di taman kota, di sekolah di sudut jalan raya, dimanapun kita akan dengan mudah menjumpai wujud dari tempat sampah ini.
Pertama, belajar tentang kebermanfaatan bagi sesama
Fungsi dari tempat sampah ini hanya satu yaitu menampung sampah dan tetap menyimpan sampah didalamnya sampai ada petugas yang mengambil sampah sehingga tempat sampah itu kosong lagi dan siap menampung sampah-sampah berikutnya.
Namun Fungsi tempat sampah yang terlihat sangat sederhana itu sebenarnya memiliki kegunaan yang sangat tinggi. Cara sederhana mengetahui betapa berharganya sesuatu adalah dengan ketiadaannya, bayangkan saja apabila tempat sampah itu tidak ada. Gedung semewah apapun akan terlihat kumuh dan jorok jika sampah teronggok dimana-mana. Ruangan berAC tidak bisa mensiklus udara segar, sehingga seluruh ruangan menjadi bau dan tidak nyaman. Tempat-tempat umum terbuka, seperti taman kota, sudut jalan raya akan menjadi tempat paling tidak nyaman dan tidak sedap dipandang mata apabila sampah berserakan dimana-mana.
            Kedua, belajar rendah hati dan tidak menonjolkan diri
Akan tetapi yang paling menarik dari mengambil pembelajaran dari tempat sampah ini bukanlah betapa penting keberadaan tempat sampah ini, namun keberadaannya yang hampir tidak pernah diperhitungkan. Siapapun yang berada disekitarnya hanya memandang sebelah mata dan menganggapnya bukan sebagai sesuatu yang patut mendapat perhatian lebih. Siapapun pasti akan menganggapnya sebagai sesuatu yang tidak penting.
Sampai seseorang kemudian mempunyai kebutuhan untuk membuang sampah, maka baru ia mencarinya. Dan ketika orang-orang membuang sampahnya ke dalam tempat sampah, maka tersenyumlah tempat sampah itu karena ia telah memberikan kegunaan, dengan cara yang sangat sederhana. Begitu, dan berulang-ulang terus begitu, tanpa kenal lelah, tanpa sedikitpun mengeluh.
Ketiga, belajar menghargai
Ayah Bunda bisa sampaikan kepada Ananda meskipun tempat sampah adalah benda mati, makhluk yang tidak bernyawa, namun mengingat keberadaannya sangatlah bermanfaat bagi manusia, maka kita harus menghargainya.
Menumbuhkan emphaty lebih kepada buah hati tercinta melalui media tempat sampah ini bisa juga dengan mengajak Ananda mengandaikan seandainya ada manusia yang keadaannya seperti tempat sampah itu.
Tidak bisa dinafikkan jika dalam kehidupan nyata banyak manusia yang senasib dengan nasibnya tempat sampah seperti yang digambarkan diatas. Maksudnya keberadaaannya tidak pernah diperhitungkan, hanya dicari ketika dibutuhkan, dan manfaatnya adalah hanya sebagai tempat membuang kekesalan atau tempat mencurahkan unek-enek saja.
Kalau seandainya hal tersebut terjadi maka jangan pernah bersedih, peran yang Allah berikan tidak akan pernah salah dan tertukar. Peran itu khusus buat yang terpilih mengembannya, dan tidak bisa digantikan oleh orang lain. Analoginya fungsi tempat sampah tidak bisa digantikan oleh sahabat-sahabat dekatnya seperti sapu, sulak atau lap pel, semua sudah pas pada porsi dan perannya masing-masing.
Setiap manusia juga mempunyai peran dan fungsi masing-masing yang tidak bisa tergantikan oleh siapapun. Demikian tips parenting mengajarkan emphaty kepada buah hati dengan belajar dari tempat sampah.



Rabu, 02 Mei 2018

DESAIN KELAS SEBAGAI MOODBOOSTER DALAM PEMBELAJARAN


 
*)Dimuat di Majalah Adzkia Indonesia Edisi 103 Bulan April 2018

Obyek visual mampu memberikan pengaruh pada kerja otak kita. Hal tersebut sudah bisa kita maklumi bersama bahwa rangsang visual akan menstimulasi kerja otak kita. Sebut saja tampilan penyajian makanan yang menyelerakan akan membangkitkan selera makan. Artistiknya poto-poto baju pada toko online memberikan dorongan pada otak, barangnya bagus dan menimbulkan ketertarikan untuk membelinya.
Demikian pula dengan belajar dan pembelajaran, apa yang kita lihat turut mempengaruhi kerja otak dalam menerima materi ajar yang sedang diberikan. Suasana visual yang di setting di ruang belajar turut mengkontruksi semangat dan motivasi dalam belajar. Karena pembelajaran itu harus memperhatikan semua faktor yang mendukungnya. Termasuk kondisi psikologis, semangat, motivasi, dan lain sebagainya.
Mari kita bayangkan seandainya pembelajaran diselenggarakan dalam sebuah ruangan yang polos, kosong tanpa ada tampilan apa pun pada temboknya. Tentu suasananya akan menjadi monoton, membosankan dan lesu. Mata kita yang menangkap suasana datar-datar saja tidak akan mampu meneruskan informasi ke otak yang akan menstimulus percikan semangat dan motivasi dalam menyerap materi ajar.
Oleh karena itu diperlukan desain kelas yang mampu mendukung proses pembelajaran. Istilah desain kelas pada terminologi lain sering juga disebut dengan display kelas, adalah tampilan atau setting sebuah kelas untuk mendukung tujuan pembelajaran yang dilakukan di kelas. Yang tujuannya adalah menciptakan suasana nyaman, ceria, dan memberikan efek semangat belajar pada para peserta didik.
Desain kelas bisa dibuat dalam berbagai jenis tampilan, bisa  dalam bentuk poster, diorama, chart, flip chart, grafik, papan display dan lain sebagainya. Yang masing-masing jenis tersebut bisa dikreasikan menyesuaikan dengan kebutuhan kelas. Beberapa item yang biasanya dijadikan pajangan di kelas antara lain, jadwal piket, struktur organisasi kelas, jadwal pelajaran, kelompok belajar, kontrak belajar, tata tertib kelas, kalimat motivasi, papan display karya peserta didik, kalender akademik, poster yang mendukung materi ajar, daftar inventaris kelas, visi misi sekolah, daftar ketuntasan nilai minimal, rak pajangan kreasi siswa, papan informasi, dan lain sebagainya.
Semua hal tersebut diatas jika dikemas dengan kreatif maka akan dapat membantu jalannya pembelajaran didalam kelas. Mempermudah pendidik dalam manajemen pengelolaan kelas sebagai wali kelas dan manajemen pengelolaan pembelajaran sebagai guru mata pelajaran. Selain itu dampaknya bagi peserta didik adalah memberikan suasana kesegaran tersendiri yang merefresh semangat belajar mereka.
Adapun tips dan trik bagaimana cara membuat desain kelas yang baik adalah pertama kali kita harus tahu goal dari apa yang kita buat. Menyesuaikan usia peserta didik kita, tentu saja display untuk peserta didik TK, berbeda dengan SD juga SMP dan SMA. Biasanya untuk display kelas di jenjang SMP dan SMA di buat sendiri oleh peserta didik di bawah supervise wali kelasnya. Bahkan sampai dilombakan untuk merangsang kreatifitas peserta didik dalam mendesain kelasnya sendiri yang digunakan untuk pembelajaran.
Setelah kita tahu efek apa yang akan ditumbuhkan dari desain kelas yang dibuat, maka dipilihlah bahan-bahan yang dibutuhkan biasanya sekolah punya anggaran khusus untuk desain kelas. Lazimnya diserahkan pengelolaannya ke wali kelas yang bersangkutan. Setelah pemilihan bahan, kemudian proses pembuatan dan pemasangan. Pada proses pembuatan dan pemasangan desain kelas untuk jenjang SD, peserta didik bisa turut dilibatkan dalam porsi tertentu menyesuaikan tanggung jawab yang bisa diemban diusianya. Hal ini sekaligus mengajarkan banyak softskill pada peserta didik. Beberapa softskill yang ditanamkan pada peserta didik dalam proses pembuatan dan pemasangan desain kelas ini. Diantaranya adalah tanggung jawab, kreatif, kemampuan berkomunikasi, berkoordinasi, bekerjasama dengan orang lain, kemampuan berorganisasi, memahani instruksi dan lain sebagainya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemasangan adalah harus betul-betul memperhatikan faktor keamanan dan kenyamanan penghuni kelas, tidak hanya sekedar indah dan dibutuhkan. Karena faktor keamanan dan kenyaman mutlak diperlukan dan patut dijadikan prioritas utama mengingat ketercapaian tujuan pembelajaran di kelas. Sekolah-sekolah dibawah yayasan Al Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto sangat concern dan rigit dalam memperhatikan detik kecil seperti ini. Berikut beberapa contoh desain kelas yang bisa dijadikan inspirasi. (Imalia Din Indriasih)








Artikel Terkait:

Translate