*)Dimuat di Radar Banyumas, Edisi Ahad, 4 Februari 2018
Perkembangan teknologi terkini
mengantarkan kita pada zaman yang memunculkan sebuah fenomena serba online. Fenomena serba online ini merambah hampir disemua lini kehidupan.
Bidang komunikasi salah satu yang pertama kali terdampak diawal munculnya
teknologi berbasis internet. Kebanyakan dampaknya positif dari segi kemudahan
komunikasi meski membawa efek lain dari segi interaksi sosial.
Kemudian
pada ranah ekonomi pun fenomena serba online
ini menggejala bahkan menjadi trend yang sedang booming sekarang ini. Mulai
dari sektor ekonomi mikro maupun makro, belanja online misalnya, hampir semua produk dari produk rumahan sampai pabrikan besar sudah melirik metode
ini untuk pemasaran produknya. Lantas muncul fenomena menjamurnya toko online yang dituding sebagai salah satu penyebab
sepinya toko-toko konvensional.
Bahkan
sektor perbankan mulai terkena imbasnya, terhadap trend yang berkembang
sekarang ini, dimana hampir semua transaksi perbankkan bisa dilakukan secara online. Bidang transportasi tak
ketinggalan menyambut fenomena serba online
ini, undang-undang yang memayungi sektor transportasi berbasiskan online
ini pun sudah dibuat. Artinya apa? Semua fenomena tersebut menggambarkan
pergeseran gaya hidup dan pola pikir masyarakat zaman sekarang, yang
menyesuaikan dengan perkembangan zaman.
Nah,
salah satu bidang kehidupan yang mau tak mau turut terdampak dengan hadirnya
teknologi online ini adalah dunia
pendidikan. Banyak terjadi pergeseran-pergeseran menyesuaikan perkembangan
zaman yang terkini. Antara lain dari segi materi pembelajaran di sekolah,
banyak sekali yang bersumberkan pada informasi di internet. Bahkan tidak jarang
pendidik menugaskan kepada peserta didiknya untuk mengembangkan materi dengan
cara mencari sumber lain di internet. Dari sini fungsi seorang pendidik sebagai
satu-satunya sumber ilmu mulai bergeser.
Pendidik
sekarang dalam pemberian tugas, pengumpulan tugas, penilaian, sudah mulai
banyak yang memanfaatkan teknologi berbasiskan online, juga dalam mengelola proses pembelajarannya. Hal ini bisa
dilihat dari kebanyakan karya inobel
(inovasi pembelajaran) yang dibuat oleh para pendidik di seluruh Indonesia
dibuat dengan memanfaatkan teknologi terkini. Hal ini memunculkan sebuah
fenomena bahwa sebuah pembelajaran bisa dilaksanakan dilaksanakan secara online, tanpa tatap muka langsung.
Maka
kelas-kelas online pun mulai banyak
bermunculan, ada kelas menulis online,
kelas membuat video pembelajaran online,
ada kelas online untuk pendidik contohnya
GGDN (Gerakan Guru Dasyat Nusantara) dan kelas-kelas online lainnya dibermacam bidang. Menggunakan berbagai sarana dan
aplikasi online, ada yang menggunakan
grup facebook, grup telegram, grup whatsapp, sebagai media untuk menyelenggarakan kelas-kelas online. Kebanyakan kelas-kelas online tersebut masih pada lingkup sektor
pendidikan non-formal, karena pada sektor pendidikan formal belum ada peraturan
perundangan yang mengaturnya. Namun bukan tidak mungkin kedepan kelas-kelas online ini akan merambah pada sektor pendidikan
formal di negara kita tercinta Indonesia ini. Contoh kelas online sekarang ini
yang paling mendekati dengan jalur pendidikan formal adalah munculnya aplikasi
online yang menyediakan tutorial pembelajaran materi sekolah dari jenjang SD
sampai dengan SMA, sebut saja aplikasi “Ruang Guru” sebagai salah satu
contohnya. Beberapa waktu terakhir sedang sering-seringnya mempromosikan di
media televisi nasional kita.
Menghadapi
fenomena tersebut tentu saja seluruh pihak yang terkait dengan pendidikan harus
siap dan bersiap untuk menyambutnya. Agar kelak ketika itu terjadi semuanya bisa
menerima dan menjalankannya dengan baik. Baik pihak penyelenggara pendidikan
dan juga pihak pengguna jasa pendidikan. Tentu saja hal tersebut bukan tanpa
kesulitan, proses perubahan itu butuh transisi untuk adaptasi tidak bisa serta
merta diterapkan begitu saja. Butuh proses yang tidak gampang dan tidak
sebentar karena mencakup hal-hal yang kompleks, harus diperhitungkan dan
dipertimbangkan matang-matang.
Karena
perubahan zaman dan kemajuan teknologi selalu mempunyai dua sisi yang berlawanan,
meskipun banyak dampak positifnya namun selalu saja membawa dampak negatif yang
kalau tidak diantisipasi efek buruknya
maka akan bisa menutupi semua kebaikan dari kemajuan teknologi ini. Demikian
pula jika fenomena online ini mulai
merambah sektor pendidikan formal, maka semua pihak harus bisa mengeliminir
keburukan yang kemungkinan akan muncul.
Namun
apapun yang dihadapi oleh dunia pendidikan
kita kedepannya yang harus kita lakukan adalah mengubah mindset kita bahwa perubahan
zaman bukanlah halangan namun tantangan untuk kita taklukkan. Termasuk salah
satunya kemungkinan munculnya dampak negatif dari penerapan teknologi harus
bisa diatasi bersama. Dengan sinergitas yang kokoh antar semua pihak, apapapun
menjadi niscaya. Termasuk menaklukan tantangan pendidikan zaman “Now”. (Imalia
Din Indriasih).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please leave your comment here