Selasa, 16 April 2013

Multitalented for Multigiving


           Aktifitas di rumah ahad pagi ini, tidak berbeda seperti ahad biasanya, selepas subuh, menyiapkan sarapan, memastikan “kakak” dan “ade”  serta si “kecil” sudah mandi dan sarapan, memandikan si kecil dan mencuci pakaian. Semuanya selalu kita lakukan bersama di hari ahad, karena hodimah datang agak siang setiap ahad. Tidak hanya hari ahad semuanya tidak pernah kamu biarkan aku kerjakan sendiri dan seringkali kamu kerjakan semua itu sendiri tatkala aku sedang sibuk dengan si kecil. Bahkan kamu rela tidak menonton pertandingan sepakbola kesukaanmu, agar kau bisa membantuku paginya. Hehe, kamu selalu memberi lebih dari yang seharusnya, terimakasih ya sayang, jadi malu.
        Tiba-tiba terdengar bunyi, nit nut nit nut nit nut, yang berbunyi tak henti-hentinya dari mesin cuci yang sedang berjalan.  Proses pencucian terhenti, there’s must be something wrong with the machines. Eng, ing, eng Abi boboboy, hero manusia beraksi. Tak lama kemudian mesin cuci bisa bekerja kembali, membersihkan pakaian-pakaian kotor kami. Terimakasih mesin cuci, terimakasih abi sayang. Aktifitas berlanjut, kubertanya ”kenapa ay?”. “Kalau menutupnya tidak rapat tidak akan berputar mesinnya, nah sensor yang buat membaca bahwa tutup sudah menutup rapat jatuh tidak tahu jatuhnya kemana?” jelasmu. “terus?” tanyaku. “ternyata pakai magnet, jadinya aku ganti saja sensornya pakai magnet name tag ku” melanjutkan penjelasanmu.  Wuih kereeeeeen, dah ganteng pinter lagi (haiyak ada yang geer tuh).  Aku kagum pada kemampuan analisis dan caramu mengatasi masalah.
Agenda hari ini sudah disusun dan direncanakan, diantaranya adalah silaturahim ke temanku dan juga ke temanmu, teman kita. Kamu mengecek mobil, guest what? Yup there’s something wrong too with the car. Setelan gasnya terlalu besar katamu. “Bahaya tidak?” Tanyaku. “Tidak sih, hanya saja tidak nyaman terutama pada saat mengerem akan menyentak dan juga boros bensin” jelasmu lagi. Kamu pun membuka kap dan mulai asyik mengutak-utiknya. Setelah selesai kamu mencariku dan sambil bercanda memberitahuku “mobil siap nyonya, siap mengantarkan kemanapun nyonya mau”. Hahaha  siap pak supir! Lagi! Aku kagum pada pemetaan masalah yang tepat, dan caramu mengatasinya.
 Paragraph satu, dua dan tiga mungkin biasa saja dan tidaklah istimewa karena aku yakin diluar sana banyak yang seperti itu. Meski aku tahu juga ada yang tidak seperti itu. Yang membuatku merasa beruntung mendapatkan lelaki sepertimu bukan hanya karena kamu yang serba bisa dan banyak kelebihan tetapi juga  karena talenta dan kelebihanmu kau gunakan untuk memberi dan memberi dan memberi lebih lagi kepada orang-orang yang kamu cintai. Alasanmulah yang membuatku merasa istimewa, kamu betulkan mesin cuci sendiri karena kalau harus di serviskan itu akan merepotkanku, karena butuh waktu, kamu juga bilang ongkosnya lumayan bisa dipakai untuk mengajakku dan anak-anak jalan-jalan. Kau memikirkanku! Memberi kepadaku! Aku dan anak-anak. Pun sama juga dengan mobil yang kau utak-atik sendiri. Alasanmu juga sama untuk memberi lebih pada orang-orang yang kamu cintai.
Jadi teringat waktu-waktu yang telah lalu, banyak sekali yang telah kau “berikan” kepadaku. Ehem, jadi pengen terharu, hiks hiks. Lampu kamar yang kau buat dan modifikasi sendiri, soundsytem yang kau buat dan rakit sendiri, kamu memang pintar elektronik, semua itu kamu buat bukan semata karena lebih hemat dari segi biaya. Akan tetapi semuanya tentang memberi, karena lampu kamar yang kamu buat dan modifikasi sendiri, kamu membuatnya dengan bahan, warna dan karakter kartun favoritku, karena di soundsystem yang kau  buat dan rakit sendiri, kamu bisa membuatnya lebih pribadi dengan ornament favorit kita. Ini tentang cinta yang selalu kau wujudkan dengan memberi lebih dari yang seharusnya. Semoga aku selalu dimampukan untuk bisa memberi yang sama.
Huft, padahal aku sudah berusaha menulisnya dengan ceria tetapi  di sudut mata ko kayak ada menggenang ya? Hiks hiks, kamu menyentuhku tepat di hatiku (katanya Ari Lasso).  Entah sengaja atau tidak tanpa kamu sadari kamu telah menjadikan dirimu zat adiktif bagiku. Ingat tidak, kamu pernah bertanya, kalau kamu tidak ada apa aku bisa menghandel semuanya sendiri tidak? Hehe jawabannya sangat mudah tanpa harus berpikir, TIDAK! karena aku mempunyai ketergantungan yang tinggi kepadamu, mungkin kamu juga tahu sendiri bagaimana aku kalau kamu menginap atau ada tugas dinas luar kota. Aku bahkan tidak bisa tidur semalaman (banyak nyamuk maksutnyah, wkwkwkwkwk). Kamu tahu sendiri, seharian aku bakalan bête, dan ada saja yang kurang beres dari hariku. Tapi supaya kamu tidak khawatir aku jawab, aku kan berusaha. Ini bukan masalah mengurus anak-anak, rumah, mesin cuci, mobil dll, tapi masalah hati yang tidak bisa kalau tidak denganmu. Duh kayaknya BNN harus menambahkan kamu di daftar zat adiktif deh, ketergantungan atasmu sudah tingkat akut dan susah direhabilitasi.
Karena ini cerita tentang “memberi” maka sejarah telah membuktikan, bahwa bukti dari kata cinta yang kau ucapkan adalah tatkala membawanya ke pelaminan. Karena hanya disanalah cinta ini dihalalkan. Dari kesemuanya ada sebuah kerangka bersama yang kita pahami bersama dan kita laksanakan bersama pula. Yakni dasar dari kebersamaan kita, adalah untuk membuat cinta ini menuju cinta-Nya, jadi cinta ini adalah jalan menuju cinta-Nya, dan jangan sampai cinta ini melebihi cinta kepada-Nya. Sampai hari ini keputusan bersamamu adalah keputusan yang paling tepat yang pernah kuambil seumur hidupku, karena cinta ini tidak pernah bertentangan dengan cinta-Nya. Karena hanya dalam bahtera rumah tanggalah cinta ini boleh disemaikan.

Posting terkait:
Senja, Takut, Hujan dan Malam
Jealous part two (or part three?)
CEMBURU!
The Miracles

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please leave your comment here

Translate