Aktifitas
di rumah ahad pagi ini, tidak berbeda seperti ahad biasanya, selepas subuh,
menyiapkan sarapan, memastikan “kakak” dan “ade” serta si “kecil” sudah mandi dan sarapan,
memandikan si kecil dan mencuci pakaian. Semuanya selalu kita lakukan bersama
di hari ahad, karena hodimah datang agak siang setiap ahad. Tidak hanya hari
ahad semuanya tidak pernah kamu biarkan aku kerjakan sendiri dan seringkali
kamu kerjakan semua itu sendiri tatkala aku sedang sibuk dengan si kecil. Bahkan
kamu rela tidak menonton pertandingan sepakbola kesukaanmu, agar kau bisa
membantuku paginya. Hehe, kamu selalu memberi lebih dari yang seharusnya, terimakasih
ya sayang, jadi malu.
Tiba-tiba
terdengar bunyi, nit nut nit nut nit nut, yang berbunyi tak henti-hentinya dari
mesin cuci yang sedang berjalan. Proses
pencucian terhenti, there’s must be
something wrong with the machines. Eng, ing, eng Abi boboboy, hero manusia
beraksi. Tak lama kemudian mesin cuci bisa bekerja kembali, membersihkan
pakaian-pakaian kotor kami. Terimakasih mesin cuci, terimakasih abi sayang. Aktifitas
berlanjut, kubertanya ”kenapa ay?”. “Kalau menutupnya tidak rapat tidak akan berputar
mesinnya, nah sensor yang buat membaca bahwa tutup sudah menutup rapat jatuh
tidak tahu jatuhnya kemana?” jelasmu. “terus?” tanyaku. “ternyata pakai magnet,
jadinya aku ganti saja sensornya pakai magnet name tag ku” melanjutkan
penjelasanmu. Wuih kereeeeeen, dah
ganteng pinter lagi (haiyak ada yang geer tuh). Aku kagum pada kemampuan analisis dan caramu
mengatasi masalah.
Agenda hari
ini sudah disusun dan direncanakan, diantaranya adalah silaturahim ke temanku
dan juga ke temanmu, teman kita.
Kamu mengecek mobil, guest what? Yup there’s
something wrong too with the car. Setelan gasnya terlalu besar katamu.
“Bahaya tidak?” Tanyaku. “Tidak sih, hanya saja tidak nyaman terutama pada saat
mengerem akan menyentak dan juga boros bensin” jelasmu lagi. Kamu pun membuka
kap dan mulai asyik mengutak-utiknya. Setelah selesai kamu mencariku dan sambil
bercanda memberitahuku “mobil siap nyonya, siap mengantarkan kemanapun nyonya
mau”. Hahaha siap pak supir! Lagi! Aku
kagum pada pemetaan masalah yang tepat, dan caramu mengatasinya.
Paragraph satu, dua dan tiga
mungkin biasa saja dan tidaklah istimewa karena aku yakin diluar sana banyak
yang seperti itu. Meski aku tahu juga ada yang tidak seperti itu. Yang
membuatku merasa beruntung mendapatkan lelaki sepertimu bukan hanya karena kamu
yang serba bisa dan banyak kelebihan tetapi juga karena talenta dan kelebihanmu kau gunakan
untuk memberi dan memberi dan memberi lebih lagi kepada orang-orang yang kamu
cintai. Alasanmulah yang membuatku merasa istimewa, kamu betulkan mesin cuci
sendiri karena kalau harus di serviskan itu akan merepotkanku, karena butuh
waktu, kamu juga bilang ongkosnya lumayan bisa dipakai untuk mengajakku dan
anak-anak jalan-jalan. Kau memikirkanku! Memberi kepadaku! Aku dan anak-anak.
Pun sama juga dengan mobil yang kau utak-atik sendiri. Alasanmu juga sama untuk
memberi lebih pada orang-orang yang kamu cintai.
Jadi teringat
waktu-waktu yang telah lalu, banyak sekali yang telah kau “berikan” kepadaku.
Ehem, jadi pengen terharu, hiks hiks. Lampu kamar yang kau buat dan modifikasi
sendiri, soundsytem yang kau buat dan rakit sendiri, kamu memang pintar
elektronik, semua itu kamu buat bukan semata karena lebih hemat dari segi
biaya. Akan tetapi semuanya tentang memberi, karena lampu kamar yang kamu buat
dan modifikasi sendiri, kamu membuatnya dengan bahan, warna dan karakter kartun
favoritku, karena di soundsystem yang kau buat dan rakit sendiri, kamu bisa membuatnya
lebih pribadi dengan ornament favorit kita. Ini tentang cinta yang selalu kau
wujudkan dengan memberi lebih dari yang seharusnya. Semoga aku selalu
dimampukan untuk bisa memberi yang sama.
Huft, padahal
aku sudah berusaha menulisnya dengan ceria tetapi di sudut mata ko kayak ada menggenang ya? Hiks
hiks, kamu menyentuhku tepat di hatiku (katanya Ari Lasso). Entah sengaja atau tidak tanpa kamu sadari
kamu telah menjadikan dirimu zat adiktif bagiku. Ingat tidak, kamu pernah
bertanya, kalau kamu tidak ada apa aku bisa menghandel semuanya sendiri tidak?
Hehe jawabannya sangat mudah tanpa harus berpikir, TIDAK! karena aku mempunyai
ketergantungan yang tinggi kepadamu, mungkin kamu juga tahu sendiri bagaimana
aku kalau kamu menginap atau ada tugas dinas luar kota. Aku bahkan tidak bisa
tidur semalaman (banyak nyamuk maksutnyah, wkwkwkwkwk). Kamu tahu sendiri, seharian aku bakalan bête, dan ada saja
yang kurang beres dari hariku. Tapi supaya kamu tidak khawatir aku jawab, aku
kan berusaha. Ini bukan masalah mengurus anak-anak, rumah, mesin cuci, mobil
dll, tapi masalah hati yang tidak bisa kalau tidak denganmu. Duh kayaknya BNN
harus menambahkan kamu di daftar zat adiktif deh, ketergantungan atasmu sudah tingkat
akut dan susah direhabilitasi.
Karena ini
cerita tentang “memberi” maka sejarah telah membuktikan, bahwa bukti dari kata
cinta yang kau ucapkan adalah tatkala membawanya ke pelaminan. Karena hanya
disanalah cinta ini dihalalkan. Dari kesemuanya ada sebuah kerangka bersama
yang kita pahami bersama dan kita laksanakan bersama pula. Yakni dasar dari
kebersamaan kita, adalah untuk membuat cinta ini menuju cinta-Nya, jadi cinta
ini adalah jalan menuju cinta-Nya, dan jangan sampai cinta ini melebihi cinta
kepada-Nya. Sampai hari ini keputusan bersamamu adalah keputusan yang paling
tepat yang pernah kuambil seumur hidupku, karena cinta ini tidak pernah
bertentangan dengan cinta-Nya. Karena hanya dalam bahtera rumah tanggalah cinta
ini boleh disemaikan.
Posting terkait:
Senja, Takut, Hujan dan Malam
Jealous part two (or part three?)
CEMBURU!
The Miracles
Posting terkait:
Senja, Takut, Hujan dan Malam
Jealous part two (or part three?)
CEMBURU!
The Miracles
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please leave your comment here