Sabtu, 18 Mei 2013

As Syatibi, Pejuang Akidah-Sunnah yang Ahli Bahasa


..............................................................................................................................................................................

Pengetahuan dan keilmuan Imam Asy Syatibi yang multi disiplin tersebut bukanlah barang asing dalam sejarah khazanah keilmuan kita. Sebut saja Imam Fakhruddin Ar Razii, Imam Al Ghozali, Ibnu Sina, Al Farabi atau juga sekelompok ilmuan dibawah payung Al Shafa dan sederet tokoh-tokoh lainnya yang menguasai berbagai bidang ilmu, baik itu ilmu fardu ‘ain maupun ilmu fardu kifayah.
Apa yang terjadi pada Imam As Syatibi tentulah tidak terlepas dari kehausan dan kecintaan beliau yang tidak medikotomikan dan mendualismekan ilmu. Hal ini terekam dalam ungkapan beliau sendiri dalam pengantar Al I’tisham, “…Sejak otakku terbuka dalam pemahaman dan jiwaku selalu terarah untuk menelaah semua ilmu, baik logika, syariah, ushul (pokok-pokok dalam agama) maupun furu’ (cabang-cabang dalam agama). Aku tidak pernah membatasi suatu ilmu tanpa ilmu yang lain dan tidak mengasingkan satu jenis ilmu dari jenis yang lain, sesuai dengan kebutuhan zaman dan kemampuan. Aku kerahkan segala kekuatan yang ada pada diriku, bahkan aku menenggelamkan diri dalam lautannya, sebagaimana menyelamnya orang yang pandai berenang. Aku maju ke medan peperangan sebagaimana seorang ksatria maju untuk berperang, hingga hampir saja aku binasa di tengah-tengah kedalaman ilmu, atau aku patah dalam kelembutannku, sebab hal itu terlalu besar bagi orang sepertiku” (Hidayatullah.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please leave your comment here

Translate