Aku merindukanmu
di setiap hembusan nafasku, tak pernah sedetikpun waktuku berlalu tanpa pernah
terbersit rasa untuk menemuimu. Rasa yang timbul tidak akan pernah bisa
kujelaskan, hanya bisa kuhayati helai demi helai warna rindu yang menggelayut
dalam jiwa. Sungguh aku tak pernah meminta, tak pernah pula ku mencipta apalagi
hendak ku merekayasa. Getaran itu diilhamkan yang Maha Kuasa, dari hati seorang
hamba untuk untuk hamba lain yang
dicintainya…
Dan disinilah aku disudut hariku,
menganyam benang waktu, mengukir kenangan biru, bersamamu, ya aku selalu membersamaimu
dalam jarak ruang dan waktu berbalut doa harap dan sendu. Meski kadang terbersit
kau sadari rasaku, namun ku tak berharap banyak balasmu, dan aku relakan itu. Karena
hanya satu harapku, berbahagialah engkau meski bukan denganku.
Aku yang
selalu menggebu tuk bisa memeluk nyatamu dan bukan hanya mimpimu. Merengkuhmu dalam
dekapanku, membelaimu dan mengusapmu selalu. Hangat… seperti dulu, diwaktu kita
masih bersatu, dimana tubuhku adalah tubuhmu dan tubuhmu adalah tubuhku. Namun ada
satu yakinku, kita ditakdirkan tuk saling memiliki, menyayangi, mencintai meski
tak bisa selalu bersanding. Ya ku janjikan itu, ku kan selalu ada menyertai
langkahmu, dari kejauhan ku selalu memperhatikanmu.
Kamu… iya
kamu… NZK… ku…