Membaca judul diatas mengingatkan kita
tentang berita di kota-kota besar yang sedang “rajin” membangun tata ruang kota
yang modern biasanya banyak sekali bangunan-bangunan lama yang digusur untuk
dirubah menjadi bangunan baru yang dirasa mempunyai nilai ekonomis lebih?
Termasuk bangunan sekolah yang sudah tua dan tidak terpakai akan disulap menjadi
bangunan lain, café atau restaurant misalnya. Hal ini lumrah
terjadi untuk kemajuan pembangunan dengan mempertimbangkan berbagai segi
manfaatnya untuk kepentingan masyarakat Banyak.
Namun bukan hal itu yang ingin
diceritakan disini, melainkan adalah sebuah kreatifitas dari siswa-siswi kelas
5 SD Al Irsyad Al Islamiyyah 01 Purwokerto yang menyulap ruang-ruang kelas yang
biasa digunakan untuk pembelajaran sehari-hari menjadi café Banyumasan yang menyediakan makanan dan minuman khas Banyumas.
Eit tunggu dulu, jangan salah, kegiatan ini bukan bermaksud ikut-ikutan latah
turut meramaikan menjamurnya café dan
restaurant di Banyumas akan tetapi merupakan implementasi dari praktik mata
pelajaran Budaya Banyumasan yang kebetulan pada Termin 7 Semester 2 ini materinya
adalah tentang makanan khas Banyumas.
Dilaksanakan secara serentak pada hari
Sabtu, 5 Maret 2016, siswa-siswi kelas 5 menyajikan makanan khas Banyumas yakni
keripik tempe dan lain-lain dan juga meracik minuman special sebagai pelengkap
camilan khas Banyumas. Ditengah sejuknya guyuran hujan di kota Banyumas mereka
dengan semangat dan ceria meracik dan menyuguhkan tempe keripik sebagai salah
satu makanan khas Banyumas. Selain dinikmati bersama teman-teman sekelompoknya,
makanan dan minuman khas Banyumas ini juga
disajikan kepada ustadz/ustadzah untuk dinilai dari segi rasa dan juga
penyajiannya. Walhasil kegiatan pembelajaran yang dirancang sangat menyenangkan
ini selain mencapai kompetensi yang diinginkan juga memunculkan keceriaan di
wajah-wajah semua yang terlibat didalamnya.
Kompetensi yang ingin dicapai adalah
siswa jadi mengenal makanan khas daerahnya sehingga bisa turut menjaga dan
melestarikannya. Siswa juga memahami bahwa makanan dan minuman khas daerah
merupakan khasanah kekayaan bangsa yang wajib dijaga dan dilestarikan
keberadaannya, ditengah serbuan aneka macam makanan modern kalau bukan generasi
muda penerus bangsa siapa lagi yang akan melakukannya? Aspek lain yang ingin
dijangkau adalah melatih dan mengasah soft
skill peserta didik untuk mampu mengerjakan pekerjaan sehari-hari terkait
dengan meracik dan menyajikan makanan dan minuman yang sederhana. Kegiatan ini
dilengkapi dengan materi adab makan dan adab menyajikannya kepada orang lain
dengan sopan-santun yang sesuai dengan karakter bangsa dan juga agama.
Ustadz Honip, S.Pd selaku wakil kepala
sekolah level 5 mengatakan, bahwa pembelajaran memang seharusnya dirancang
untuk bisa menjangkau berbagai aspek, semakin lengkap jangkauan yang bisa
dicakup dalam pembelajaran akan semakin bermakna bagi peserta didik. Jadi tidak
hanya aspek akademis saja tetapi juga dilengkapi dengan aspek social,
kreatifitas, bersenang-senang, life skill
dan sebagainya. Semoga ke depan sekolah-sekolah kita semakin kreatif dalam
mengemas kegiatan pembelajarannya. Aamiin.
@im_a_lia (t)
@lia_imalia (ig)
imelia7@yahoo.co.id
http://imaliadinindriasih.blogspot.co.id/
https://www.facebook.com/imalia.dinindriasih
Baca juga artikel lainnya:
Siswa SD berlatih Lalu Lintas
Ajang Tahfidz dan Tasmi' para Huffazh Muda
Juara Lomba Cipta Puisi
Video Pembelajaran Multimedia
Satu Lagi Dari SD Al Irsyad 01
Siapa Cepat Dia Dapat
Bahasa Adalah Jendela Ilmu
Special for Women Only
Getarkan Dunia Dengan Al Quran
Habbitforming dengan Veltikultur
Pilkada lagi Pilkada lagi
Aku Bisa Menyembelih Ayam Sendiri
Sung Serrrr...
Ke Desa Ini Baru Beda
Jaket, Jaket Apa Yang Bisa Dimakan?
Mas Paul, Bukan Mister Paul
Kunjungi Website Resmi SD Al Irsyad Al Islamiyyah 01 Purwokerto klik http://sdalirsyad01pwt.sch.id/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please leave your comment here